Jumat, 24 Februari 2017

makalah tafsir pendidikan surah al-hasyr 22-24




SURAH AL- HASYR 22-24
TUGAS KELOMPOK III
SEMESTER VII C
  MATA KULIAH:   TAFSIR AYAT- PENDIDIKAN
  NAMA DOSEN  :


DISUSUN
 





OLEH :
1.    LAILAN SAFINAH
2.    MARLIANA
3.    MUAMAR
4.    MAWADDAH
5.    LIA FADILAH


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN-i0oqSUVCLTLVjBZwoRWIYBSJkjMnmAJTAcWNFHoV2sjsuQT5KAc881ZnjyB31WbfzfbBaf-IrHOs0Kw6q2NTSzZ043dfydOMmMnNN4QYHgbaWd7gwADaKOFOUN08Sdx37Q3aFpspAI/s1600/STAI+JM.jpg
 




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MAHMUDIYAH JAM’IYAH
TANJUNG PURA
2014


KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Sang Illahi Robbi yang mana atas berkat dan Rahmat-Nyalah kami bisa menyelesaikan makalah ini, tak lupa sholawat dan salam marilah kita limpah curahkan kepada Guru besar kita Yakni Nabi Muhammad SAW, tanpa adanya beliau mungkinkah kita terbebas dari zaman kebodohan.
Dalam makalah ini penulis membahas tentang surah al- hasyr 22-24 , makalah ini kami tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah , tafsir ayat-ayat pendidikan. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik bagi dunia pendidikan ataupun para akademisi yang ingin meningkatkan atas pengetahuanya. apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf  yang sebesar – besarnya, karena kealpaan, kehilafan itu adalah sifat manusia yang nyata didunia, maka segala saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kemajuan, sangat kami harapkan.
Akhir kata dari penulis mengucapkan banyak terima kasih.





                                                                                    Tanjung Pura, 14 oktober 2014


                                                                                                Kelompok Tiga









i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………….……          i
Daftar Isi……………………………………………………………………………..           ii
Bab I …………………………………………………………………………………         1
Pendahuluan………………………………………………………………………....           1
A.    Latar Belakang………………………………………………………….…….           1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………………………           1
C.     Tujuan Penulisan………………………………………………………………          1
Bab II ………………………………………………………………………………..          2
Pembahasan…………………………………………………………….…………….          2
A.    ayat al-hasyr 22-24………………………………………………………............……         2
B.     arti ayat al-hasyr 22-24.…………………………………………………….............…         3
C.     hukum bacaan ayat al-hasyr 22-24…………………………………………............…          4
D.    asbabun nuzul makna ayat al- hasyr 22-24…………………..………………...............          7
E.     makna ayat al- hasyr 22-24///………………………………………………….............          9
Bab III ……………………………………………………………………………….          10
Penutup……………………………………………………………………………….          10
A.    Kesimpulan…………………………………………….;;……………………..          10
Daftar Pustaka………………………………………………………………………..          iii













ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Orang Musyrik beranggapan bahwa Tuhan itu banyak, Tuhan butuh bantuan terhadap yang lainnya. Tapi, kita sebagai umat Islam sejati, harus mempercayai bahwa Tuhan itu Maha Esa, Tuhan tidak  membutuhkan yang lainnya, dan Tuhan yang haq hanyalah Allah, dan kita harus mengetahui bahwasanya Allah juga mempunyai nama-nama agung yang lainnya. Dan kita juga harus mengetahui sifat-sifat Allah dan sesuatu yang berhubungan dengan ketuhanan (Allah). Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan mencoba memaparkan tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan ketuhanan.

B.     Rumusan masalah
Rumusan masalah yang pemakalah buat adalah :
1.      Bagaimana ayat al-hasyr 22-24 ?
2.      Bagaimana arti ayat al-hasyr 22-24?
3.      Bagaimana hokum bacaan ayat al-hasyr 22-24 ?
4.      Bagaimana asbabun nuzul ayat al- hasyr 22-24?
5.      Bagaimana makna ayat al- hasyr 22-24?

C.     Tujuan makalah
Adapun tujuan pemakalah adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui Bagaimana ayat al-hasyr 22-24        
2.      Mengetahui Bagaimana arti ayat al-hasyr 22-24
3.      Mengetahui Bagaimana hokum bacaan ayat al-hasyr 22-24
4.      Mengetahui Bagaimana asbabun nuzul makna ayat al- hasyr 22-24
5.      Mengetahui Bagaimana makna ayat al- hasyr 22-24







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Ayat surah Al-hasyrh 22-24

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِۖ هُوَ ٱلرَّحۡمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ ٢٢ هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ ٢٣ هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيم٢٤ُ

B.     Arti Ayat surah Al-hasyrh 22-24
            “Dialah Allah Yang tiadaTuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (22). Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia,  Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (23). Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nyaapa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (24).”

C.    Hukum bacaan (tajwid ) Ayat surah Al-hasyrh 22-24
Tajwid adalah ilmu tentang kaidah serta cara- cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Adapun hukum bacaan surah al- hasyrh 22-24 adalah sebagai berikut :
1.      Mad farq
Mad farq artinya pembedaan atau dengan kata lain mad farq adalah mad yang berfungsi sebagai pembeda. Cara membacanya ialah harus dipanjangkan untuk membedakan antara pertanyaan atau bukan / 3 alif ( 6 harkat)\
Misal :
هُوَ ٱللَّهُ
2.      Mad jaiz munfasil
Mad jaiz munfasil adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah bukan dalam satu kata. Cara membaca mad jaiz munfasil adalah boleh dipanjangkan tetapi lebih baik dibaca seperti mad wajib muttasil/ dua setengah alif (5 harkat )
Misal :
لَآ إِلَٰهَ
3.      Mad tabi’i
Mad tabi’i adalah apabila alif sesudah fathah, ya’ sesudah kasrah, dan wau sesudah dammah. Cara membaca mad tabi’i ialah harus panjang, sepanjang dua harkat atau satu alif.
Misal :
ٱلۡعَزِيزُ
 مَا فِي
4.      Mad wajib muttasil
Mad wajib muttasil adalah apabila ada mad thabi’I bertemu dengan hamza dalam satu kalimat. Cara membaca mad wajib muttasil adalah wajib panjang sepanjang 5 harkat atau dua setegah alif.
Misal :
ٱلۡأَسۡمَآءُ
                              
5.      Mad shilat qashira
Mad shilat qashira adalah apabila ada domir yaitu setelah huruf hidup dan tidak bersambung dengan kalimat sesudahnya. Cara membaca mad shilat qashira adalah satu alif atau dua harakat.

Misal :
لَهُ



6.      Idgam syamsiah
Idgam syamsiah adalah apabila ada lam ta’rif bertemu dengan huruf selain 14 huruf qamariyah tersebut. Cara membacanya ialaha harus diasukkan (diidgamkan) kedalam salah satu huruf samsiyah.
Misal :
                           ٱلرَّحِيمُ

7.      Bacaan gunnah
Dibaca gunnah jika ada mim tasyidid atau nun tasyidid . cara membaca gunnah ialah dengan mendengung
Misal :

عَمَّا
8.      Waqaf
Adapun waqaf yang terdapat didalam ayat ini adalah
a.       Tanda waqaf Al- Washlu Aula, boleh berhenti tapi terus lebih baik

وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ
b.      Tanda waqaf jaiz, boleh berhenti boleh terus
ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَٰنَ

D.    Asbabun nuzzul
Menurut keterangan yang diberikan Sayyid Quthb, surat ini turun berkenaan dengan peristiwa Nabi Muhammad SAW dengan sekelompok Bani Nadlir yang terjadi pada awal tahun ke empat hijriah setelah perang uhud dan sebelum perang Ahzab.





E.     Makna surah Al- Hasyrh 22-24
Menurut H.M Quraish Shihab, di dalam Al-Qur’an, kata Allah terulang sebanyak 2698 kali. Dan mengetahui-Nya dengan penuh kenyakinan termasuk salah satu yang wajib dilakukan oleh setiap manusia. 
·         Maknaayatke 22
Ayat ini menjelaskan bahwa Sesungguhnya  tiada Tuhan selain Allah, dan setiap orang yang menyembah selain Dia seperti tumbuh-tumbuhan, batu, berhala, atau raja adalah batal. Allah Maha mengetahui segala sesuatu yang tampak di jagat raya baik yang tampak maupun tidak tampak, serta tidak ada satu yang di langit dan di bumi ini yang lepas dari pengetahuan Tuhan. Allah memiliki Rahmat yang amat luas yang menjangkau seluruh Ciptaan-Nya. Allah Maha Pengasih di dunia dan akhirat serta pada keduanya.
Ayat ini menunjuk-Nya dengan kata “Dia” yakni Dia  yang menurunkan Al-Qur'an dan yang disebut-sebut pada ayat-ayat yang lalu Dia, Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah, serta tiada Pencipta dan Pengendali alam raya selain Dia, Dia Maha Mengetahui yang ghaib baik yang nisbiy/relatif maupun yang mutlak dan yang nyata, Dia-lah ar-Rahman Pencurah rahmat yang bersifat sementara untuk seluruh makhluk dalam pentas kehidupan dunia ini lagi ar-Rahim pencurah rahmat yang abadi bagi orang-orang beriman di akhirat nanti.
Kata (Huwa) yang mendahului ar-Rahman ar-Rahim berfungsi mengkhususkan kedua sifat itu dalam pengertiannya yang sempurna hanya untuk Allah SWT. Kata (Huwa) sepintas tidak diperlukan lagi karena telah menunjuk kepada Allah. Tetapi ini agaknya untuk menggambarkan semua sifat-sifat-Nya.sebelum menyebut sifat-sifat tertentu, karena kata Allah menunjukkan kepada Dzat yang wajib wujud-Nya itu dengan sifat-Nya, baik sifat Dzat maupun sifat fi’il.

·         Makna ayat ke 23
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah adalah Satu-satunya Penguasa terhadap apapun juga. Dia-lah yang menggerakkan segala sesuatu tanpa ada yang mampu menghalangi dan menolaknya. Dia terhindar dari segala sesuatu yang tercela dan hal-hal yang menunjukkan kekurangan, yang mengamankan makhlukNya dari sesuatu yang mendzaliminya dan Dia pula yang mengintainya. Dia pula yang  memuliakan terhadap sesuatu yang dinilai rendah, yang mampu mengalahkan sesuatu melalui keagungan dan daya paksaNya.
Kata (al-Malik) terdiri dari huruf (mim) dan (lam) dan (kaf) yang rangkaiannya mengandung makna kekuatan dan keshahihan. Ia pada mulanya berarti ikatan dan penguatan.kata ini berulang terulang didalam al-Quran sebanyak 5 kali.
Al-Malik mengandung arti penguasaan terhadap sesuatu disebabkan oleh kekuatan pengendalian dan keshahihannya. Malik biasa diterjemahkan raja adalah yang menguasai dan menangani perintah dan larangan, anugerah, dan pencabutan dan karena itu biasanya kerajaan terarah kepada manusia dan tidak kepada barang yang bersifat tidak dapat menerima perintah dan larangan.

·         Maknaayatke 24
Al-Magribhy mengatakan bahwa Dia-lah Allah yang menciptakan segala sesuatu yang menampakkannya di alam jagat raya berdasarkan sifat yang dikehendaki-Nya. Dia-lah Allah yang memiliki Asma’ al-Husna dan tidak ada satupun yang dapat menyamai-Nya.


















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Mengenal Allah yang akan membuahkan rasa takut kepada-Nya, tawakal, berharap, menggantungkan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya. Sehingga kita bisa mewujudkan segala bentuk ketaatan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya. Yang akan menentramkan hati ketika orang-orang mengalami gundah-gulana dalam hidup, mendapatkan rasa aman ketika orang-orang dirundung rasa takut dan akan berani menghadapi segala macam problem hidup.
Dengan mengenal Allah kita tidak akan melakukan perbuatan yang dilarangnya dan akan selalu menjalankan semua perintahnya






















DAFTAR PUSTAKA

Tekan Ismail. 2004. Tajwid Al-Qur’an  Anul Karim. Jakarta. PT Pustaka Al husna BAru
Zhafran atha.               . Pintar Agam Islam. Solo. CV Bringin 55
Tafsir Al-hidayah
http://pengumpul02ilmu.wordpress.com/2013/10/29/tafsir-asmaul-husna/ . diupload jam 09.34 WIB tanggal  14 Oktober 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar